Diberdayakan oleh Blogger.
Tampilkan postingan dengan label catatanringan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label catatanringan. Tampilkan semua postingan
Senin, 11 Maret 2013

Pro Kontra Pengiriman TKI Suami Isteri ke Saudi

Untuk meminimalisir permasalahan yang suka hadir di TKI PLRT di Saudi,yang saat ini masih dalam moratorium (penghentian sementara),Menakertrans,Muhaimin Iskandar, melempar ide pengiriman TKI sektor rumah tangga (PRT) dengan suaminya kemungkinan akan dibuka lagi.(sumber: finance.detik.com,12/2/2013).

***
Berbagai komentar dikemukakan berbagai kalangan warga kita,ada yang setuju juga yang tidak kalah seru dan sangat tajam tidak setuju mengomentari ide Menakertrans tersebut.Bahkan banyak komentar yang menyebutkan,apakah memang Kemenakertrans itu gak punya ide membuka lapangan kerja di dalam negeri lagi selain "menjual' babu..? Dan berbagai komentar tidak kalah pedas lagi yang lainnya.

Ya,pro kontra akan selalu ada,apalagi jika hanya melihat di komentar para netter,kaum netizen saja,pembaca di media online saja yang nota bene tentu saja dari kalangan menengah ke atas secara strata sosial maupun secara akademis.Paling tidak para komentator di media online adalah para mahasiswa atau yang punya latar belakang pendidikan yang lebih baik meskipun tidak selalu harus sarjana.Jadi kemungkinan melihat permasalahan ini cenderung mempermasalahkan tentang 'harkat martabat bangsa secara umum",(baca: Republik Indonesia hanya bisa menjual babu atau pembantu).

Dan hal ini bagi sebagian yang sudah mapan dan tidak merasakan "kesulitan fakta nyata di lapangan' ,kaum yang tidak tahu atau tidak pernah tahu bagaimana susahnya para kalangan bawah di rakyat mencari pekerjaan dan mencari uang di kampung sendiri.Akhirnya,pasti komentar miring  dan tidak setuju yang akan dilontarkan kepada ide pengiriman kembali TKI PRT suami isteri ke Saudi ini.Karena dianggap merendahkan harkat dan martabat bangsa.Kurang lebih demikian alasan terbanyak mengapa banyak komentar mengecam dan sedikit panas kepada ide Menakertrans di atas.

***

Lantas ? Izinkan saya beropini dan berpendapat dengan ini lewat postingan sederhana yang sedang anda baca ini.Latar belakang saya yang saat ini adalah sebagai seorang bagian dari TKI Saudi (pelaku di lapangan sebagai TKI Saudi dan sebagai kalangan rendahan ketika di tanah air,sebagai orang miskin ketika di tanah air),sebagai itulah saya beropini tentang ini :

1.Saya setuju dengan pendapat yang mengecam bahwa melanjutkan pengiriman Pembantu rumah tangga ke Saudi adalah merendahkan harkat dan martabat bangsa.Saya setuju sekali dengan ini,dengan catatan,jika pengirimannya seperti terjadi kemarin yaitu mengirim TKW (Tenaga kerja wanita) hanya sendirian tidak dengan suami atau Muhrimnya yang bekerja di satu majikan satu rumah di Saudinya.

Karena selama ini yang banyak bermasalah,pelecehan seksual,penganiayaan,kaburan,pelacuran,dan sebagainya adalah yang terbesar karena sebab mereka bekerja sendirian dan berjenis kelamin perempuan (populer dengan singkatan TKW PRT).Kami menyaksikan bagaimana rentannya timbul masalah di tempat-tempat kerja mereka,meskipun tidak semuanya bermasalah.

Yang bekerjanya TKW suami isteri,mereka rata-rata cukup berhasil dan diperlakukan dengan baik di rumah-rumah Saudi.

2.Tidak dapat dipungkiri,pekerjaan menjadi PRT di Saudi atau Arab lainnya,adalah cara praktis mereka yang menganggur dan berpendidikan rendah atau ada masalah keluarga di kampungnya,dan bagi kalangan rendah serta miskin,lowongan TKW ini masih dibutuhkan,karena mencari kerja atau mencari uang di kampung sulit mendapatkan kesempatan.

Sementara perekonomian di tingkat ril nyata masih belum baik dirasakan oleh masyarakat banyak di tanah air.Biaya sekolah yang mahal ,biaya hidup tinggi sementara upah buruh kasar dan iklim usaha kecil yang belum kondusif di kenyataan.Kebanyakan kaum usahawan kecil di tanah air jika berusaha bukan selalu beruntung tetapi selalu bergelimang dengan hutang-hutang,karena iklim usaha nyata dan kondisi ekonomi di negara mereka susah mencari untung.Hanya mudah membuka usaha tetapi susah mencari untung,itulah kenyataan di kondisi bagi kalangan rendah di tanah air.

Berkomentar tidak setuju bagi kalangan menengah ke atas di tanah air,karena tidak merasakan bagaimana berat dan sulitnya mencari uang di kampuang halaman,hal demikian hanya bisa dirasakan oleh kalangan miskin  dan rakyat kebanyakan.Kaum yang selama ini jadi kaum TKW TKI informal.

Oleh karena itulah,sudah pasti kalangan menengah atas berpendapat berbeda dengan kalangan kami yang merasakan di lapangan tentang ide pengirima TKI ini.Kalangan miskin tidak sempat berpikir tentang harkat martabat bangsa,mereka sibuk dengan berpikir bagaimana anak-anak kami bisa sekolah,bagaimana perut keluarga bisa makan,bagaimana kami kaum miskin bisa hidup walau derajat manusia kadang-kadang dianggap rendah di negeri orang.Karena di kampung di tanah air lapangan kerja sulit,atau kalaupun bekerja tetapi gajinya dibayar rendah dan murah.

Kaum menengah ka atas apalagi yang sudah berkecukupan pasti sempat berpikir tentang harga diri bangsa,karena perut-perut dan saku mereka sudah penuh,sudah cukup,karena di tanah air mendapatkan pekerjaan yang bagus dan bermartabat serta cukup bahkan lebih dari cukup.Maka ada waktu untuk berpikir tentang harga diri bangsa.Pasti kalangan ini tidak akan setuju dengan macam "pengiriman TKW ke luar negeri".

3.Tidak akan ada manfaat jika pro kontra terus ! Sama sekali hanya pepesan kosong jika kita bahas lebih jauh ,apalagi di forum internet yang maya,yang pro dan kontra malah bisa melebar ke dugaan ada tendensi berbagai macam kepentingan jika kita berkomentar pro atau kontra.

Yang jelas,saat ini ketika pemerintah dan di tanah air belum mampu menyerap semua Tenaga Kerja yang sekelas TKW PRT dengan baik,dan saat ini tingkat pendidikan yang masih belum merata semua warga berpendidikan maka pembukaan TKI Informal TKW PRT ke Saudi dan Arab lainnya lebih baik dibuka lagi dengan harus disertai muhrim atau suaminya.TKI dan TKW Suami isteri.

Bagi saya yang melihat di lapangan kaum TKW secara ril di kenyataan,saat ini 2013 lowongan ini masih diperlukan.Untuk merubah nasib keluarga mereka,mereka sedang membutuhkan biaya untuk anak-anak mereka yang sedang kuliah,sedang sekolah dan tentu dengan sendirinya nanti anak-anak TKW saat ini akan berpendidikan,maka tidak akan generasi berikutnya menjadi TKW seperti ayah atau ibu mereka.Generasi berikutnya anak-anak TKW akan tidak jadi babu lagi karena sudah sekolah hasil tenaga ayah ibunya hari ini jadi TKW.

Untuk ide Menakertrans kali ini,pembukaan kembali PRT TKW suami isteri (TKW sebagai Pembantu dan suami sebagai sopir) saya sendiri sebagai bagian dari TKI Saudi saat ini menyatakan setuju dan insya Allah akan bermanfaat.

Tetapi saya tidak setuju kalau dibuka lagi pengiriman TKW sendirian,karena bagaimanapun resikonya terlalu besar untuk mendapat masalah,jika TKW bekerja sendirian tanpa muhrim di negeri orang sebagai pegawa sektor rumah tangga.TKW yang sendirian di Saudi rawan bermasalah.Pasti dan terbukti saya sering melihat dengan mata kepala sendiri.

Terima kasih sudah membaca.Salam silaturahmi.Terima kasih sudah mampir.


Dan Anak-anakpun Malas di-Dakwahi

Ilustrasi :flickr.com

Ketika kita sedang mendengarkan dakwah atau petatah-petitih saat ini,lalu nada dan cara dakwahnya seolah menggurui atau memang "menggurui' tentu ada rasa tak nyaman pada umumnya.Atau lebih tepatnya.malas menyimaknya,jangankan disimak dengan baik beberapa dari kita malah suka keluar saja dari forumnya.

Ya,metode dakwah zaman sekarang memang harus lebih cerdas dan lebih elegan bila perlu harus mutakhir,terlebih jika para mustami atau para pendengarnya terdiri dari berbagai latar belakang yang berbeda.

Metode dakwah yang menggurui dan bernada mendikte pendengar sudah lapuk dan ketinggalan zaman,kecuali dalam forum formal tertentu,tentu masih ampuh digunakan.Tetapi pada umumnya cara jadul dan menggurui seolah mendikte umat sudah pasti akan ditinggalkan pendengar.Mungkin saja hanya karena jengah dan ewuh pakewuh serta menghormati di depan orangnya saja,para pendengar seolah menyimak,padahal di dalan hatinya sudah malas dan jenuh.

***
Begitupun ketika sewaktu-waktu harus " menasehati' anak-anak atau putra-putri kita.Pengalaman saya,saat memberi petatah-petitih yang menurut saya untuk kebaikan dan ke-bijaksanaan,saya suka kebablasan dalam berbicara di depan mereka.Biasalah namanya juga orang tua banyak rasa khawatir dan ingin membuat anak-anak selalu baik-baik.

Akhirnya,"amanat' saya sebagai orang tua suka melebar,misalnya dimulai dari sekedar menanyakan kabar mereka,sekolah mereka,teman-teman dan pergaulan mereka diteruskan dengan menanyakan kemauan mereka saat ini dan masa depan.Sampai titik ini mereka menjawab dan masih menyimak dengan baik,menjawab dengan antusias dan penuh perhatian.

Nah,setelah lebih dari hal di atas,ketika saya menambahkan amanat-amanat bijak lainnya sok orang tua,dan sedikit melarang-larang dengan kata depan,jangan ini,jangan itu ya nak ! Jangan begitu,jangan A,jangan B,jangan C dan saya sudah menggurui mereka dengan menyebut harus A,harus B,harus C dan seterusnya,ternyata perhatian mereka semakin membuyar.Kasar katanya,omongan kita sudah tidak menarik perhatiannya lagi.

Misalnya,kulihat si Bungsu sudah menguap dan matanya mulai tak memperhatikan saya,lalu yang sulung sudah mulai melirik-lirik sepatu sepak bolanya,yang mungkin sudah tak sabar ingin segera lari ke lapangan sepak bola.Ah,anak-anak sudah malas mendengar tambahan ceramah saya,hehe.

Tahu diri dengan itu maka saya sudahi "ceramah' ke mereka,meskipun sebenarnya masih banyak yang mau saya ungkapkan ke mereka.Masih sejuta kata yang bernada khawatir tentang mereka,tentang pergaulan mereka,tentang perilaku mereka,namun karena sudah lebih dari 30 menit mereka saya "briefing" dan materi ceramah saya sudah ke arah mendikte dan menggurui mereka,ternyata mereka sudah tidak konsentrasi lagi mendengarkannya.

***
Itu potret anak zaman sekarang,potret sebagian anak-anak generasi Ben-10 dan generasi Spiderman,generasi serba mau informasi yang efisien,instan dan serba cepat.

Lha,mau apalagi.sebagai orang tua memang kita harus cerdas mennyiasati petatah-petitih kita kepada anak-anak dengan cara yang lebih tepat dan elegan,menyesuaikan dengan zaman.

Itu hal menasehati orang tua kepada anak-anaknya,masih di dalam satu keluarga.Apalagi jika terjadi di forum bebas dan di luar keluarga.Di dunia pendidikan (baca:sekolah),di forum umum,di komunitas,di pidato-pidato kumpulan apapun,di dalam dakwah keagamaan,apalagi di forum internet,jika nara sumber bernada terlalu menggurui bahkan mendikte orang lain atau pendengar dan pembaca,pasti nara sumber itu akan dilewatkan dan tidak akan disimak dengan baik oleh khalayak.

Zaman memang sudah lain ya..? Kita harus pandai menyesuaikan dengannya! Anak-anak saja sudah malas didikte-dikte dan digurui,apalagi orang dewasa ,ya ? Ups,sorry saya kok menggurui pembaca juga nih ah ! Hehe.Sorry,maaf gan ! Selamat malam semua.


Sabtu, 09 Maret 2013

Jangan Terima Titipan Apapun Ketika di Bandara

Ketika berada di bandara,terminal atau di pelabuhan umum kadang kita suka menunggu sampai saatnya datang pesawat atau Bus jurusan yang sedang kita tuju sesuai tiket.Pada saat menunggu itulah,jika ada teman kenalan baru atau siapapun yang menitipkan sesuatu,entah itu berbentuk Tas atau Kantong,kartun,kardus dan benda apa saja ke kita.

Walau hanya untuk sekedar mereka beralasan akan pergi ke WC atau alasan lainnya.TOLAK SAJA,jangan terima titipannya! Karena,bisa jadi isi barang atau benda tersebut adalah benda bermasalah atau barang curian (barang bukti kejahatan),bahkan bisa berisi barang berjenis narkotika.

Termasuk,jika sedang di perjalanan,sedang menunggu pesawat atau mobil ke tujuan kita,jangan terima pula berbagai tawaran makanan atau minuman yang mencurigakan.Jika lapar atau haus,sebaiknya pergi saja ke kios atau gerai makanan terdekat.

Jangan menitipkan atau dititipi barang apapun ke orang lain yang belum Anda kenal di terminal atau di Bandara dan semacamnya.Biarpun ribet bawalah barang anda walaupun waktu masuk ke WC sekalipun simpanlah selalu dekat diri kita, jangan terima pula atau tolaklah dengan basa-basi sedikit ketika ada kenalan baru yang mau menitipkan barang-barangnya ke kita saat di bandara,saat di kursi pesawat atau di kursi jok Bus,di kendaraan atau empat umum lainnya.

Selamat jalan-jalan,semoga selamat sampai tujuan.
Unknown catatanringan

Kunci Semua Pintu dan Bagasi Mobil Ketika Parkir

Ini kejadian dengan salah satu teman saya beberapa tahun yang lalu,yaitu ia terpaksa berurusan dengan Polisi karena di bagasinya tertangkap tangan ada barang berjenis Narkoba yang bukan disimpan oleh teman saya itu.

Kelalaian teman saya memarkir mobilnya di sebuah tempat ramai di parkiran pusat belanja di kota B.Ia memarkir mobil jenis sedan dengan kunci bagasinya yang rusak bisa dibuka tangan tanpa kunci,terlambat memperbaiki kunci bagasi,jadi bisa dibuka kapan saja tanpa anak kunci.

Ternyata dimanfaatkan oleh sekelompok pengedar Narkoba untuk menyembunyikan dan memfitnah teman saya dengan menaruh narkoba di bagasi mobinya yang belum sempat diperbaiki kunci bagasinya.

***

Beruntung waktu itu karena alibi meyakinkan,meskipun sempat berurusan dan ditahan juga oleh yang berwajib,namun karena memang teman saya bukan pemilik dan bukti bahwa kunci bagasinya memang rusak,setelah diproses dengan adil,maka teman saya bisa bebas karena memang tidak bersalah hanya menjadi korban "kepengecutan' para pemain narkoba saja.

Tentu saja proses keluarnya setelah memakan waktu dan proses yang sulit dan panjang,karena menyangkut Narkoba.

***

Hikmahnya dari kejadian teman saya itu,akan bijaksana sekali jika kita selalu memperhatikan hal sepele ini,kunci pintu mobil atau bagasi rusak segeralah diperbaiki.Termasuk kunci-kunci penggeser kaca semua bagian jendela mobil.

Dan ketika mau parkir,pastikan semua bagian yang biasa dibuka tutup harus dalam keadaan terkunci.Selain meminimalisir kesempatan pencurian juga menjaga ada tindakan jahat para pengedar narkoba untuk tidak menjadikan mobil kita sebagai tempat pelemparan masalah mereka.Terutama di tempat-tempat keramaian.

Salam waspada selalu,memang terasa ribet ya hidup di negara sendiri.Keamanan dan ketertiban saat ini terasa kurang nyaman.Semoga RI ke depan bisa lebih aman,nyaman dan tertib lebih baik dari sekarang.

***
Unknown catatanringan